Rabu, 20 April 2011

My Sister's Keeper (2009)


Film berjudul My Sister’s Keeper ini sebenarnya merupakan adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karangan Jodi Picoult.  

Novel tersebut diterbitkan pada tahun 2004, sedangkan pengadaptasian film ini dirilis pada tahun 2009. Sepanjang cerita yang diadaptasi semuanya sama, tetapi berbeda ending-nya. Tokoh-tokoh dalam film ini adalah Brian Fitzgerald sebagai ayah, Sara Fitzgerald sebagai ibu, Jesse Fitzgerald sebagai anak laki-laki tertua, Kate Fitzgerald sebagai anak kedua perempuan, dan Anna Fitzgerald sebagai anak terakhir perempuan.
Film ini bercerita tentang seorang gadis berumur 13 tahun, Anna Fitzgerald, yang dirancang untuk lahir dengan cara bayi tabung agar menjadi donor seumur hidup bagi kakak perempuannya, Kate Fitzgerald. Kate menderita kanker darah atau leukimia yang tidak dapat disembuhkan. Anna lahir dengan diatur golongan darah dan tali pusarnya agar cocok dengan milik Kate, karena ayah, ibu, maupun kakak laki-laki mereka, tidak ada yang cocok dengan milik Kate. Selama 13 tahun hidupnya, tubuh Anna dieksplorasi untuk kelangsungan hidup Kate. Anna dianggap masih kecil sehingga walaupun ia menolak untuk melakukan berbagai macam operasi termasuk donor sumsum tulang, tetapi dipaksa oleh Sara ibunya. Anna juga selalu disugesti bahwa yang ia korbankan untuk menolong kakanya, Anna pun mengerti dan akhirnya sangat bersedia walalupun ia sendiri kesakitan.

Konflik dalam film ini dimulai ketika Anna diminta untuk mendonorkan satu ginjalnya untuk Kate, dan Anna tiba-tiba menolak memberikan ginjalnya. Anna mengungkapkan ketidakmauannya dengan menuntut ibunya sendiri yang selama ini berkuasa atas tubuhnya. Anna berkata bahwa ia juga salah satu bagian dari keluarga ini dan ia juga penting. Anna tahu apabila ia mendonorkan ginjalnya saat dewasa, ia tidak dapat hidup normal sebagaimana mestinya, ia harus menjaga ketat kesehatannya, tidak dapat menjadi pemandu sorak di sekolah bahkan tidak bisa hamil. Dalam menuntut Sara, Anna dibantu oleh pengacara terkenal Campbell Alexander. Campbell bersedia membantu Anna karena ia sendiri menderita epilepsi, ia tahu persis bagaimana rasanya tidak bisa mengontrol dan berkuasa atas dirinya sendiri. Saat Sara tahu ia dituntut oleh anaknya sendiri, ia yang begitu protektif mengganggap Anna tidak mau lagi menolong Kate dan langsung menampar Anna. Sara yang juga merupakan mantan pengacara, tidak terima ia dituntut dan ia memutuskan untuk melawan Campbell di pengadilan.
Setelah perdebatan cukup panjang di pengadilan, Jesse Fitzgerald membuka mulut bahwa kehendak Kate yang menyuruh Anna untuk tidak mendonorkan ginjal. Kate tahu bahwa ia akan segera menemui ajalnya, Kate tidak mau Anna mengorbankan hidupnya untuk hal yang sia-sia. Ayah mereka, Brian akhirnya juga membela Anna. Mereka akhirnya mengubah cara pandang terhadap penyakit Kate. Mereka bukan lagi memperjuangkan Kate agar tetap hidup atau “sedikit memperpanjang hidup”, tetapi mereka menciptakan waktu yang berharga bersama Kate dengan memenuhi permintaan terakhir Kate yaitu pergi ke pantai. Tidak lama kemudian Kate meninggal sambil memeluk Sara dirumah sakit.
Brian Fitzgerald - Sara Fitzgerald - Kate Fitzgerald on the beach

 Sara Fitzgerald hugs Kate Fitzgerald on the beach

Jesse Fitzgerald - Anna Fitzgerald

Film ini digarap oleh sutradara Nick Cassavetes, beliau memang jagonya membuat film yang mencampurkan emosi manusia secara dalam dan mengharukan. Cerita dalam film My Sister’s Keeper, alur ceritanya merupakan gabungan antara maju dan mundur karena jalan ceritanya sendiri dibuat berdasarkan cara pandang masing-masing tokoh dalam anggota keluarga tersebut. Dalam film ini, diceritakan juga bagaimana penyakit dan hidup Kate mempengaruhi kehidupan anggota keluarganya, di mana kebahagiaan, kesedihan, kesusahaan digabungkan dalam manis pahitnya kehidupan keluarga.

Akting yang dimainkan oleh para artis juga sangat natural dan tepat karakternya, sehingga atmosfir yang diciptakan begitu terlihat nyata dan dapat memainkan emosi penonton. Bagi saya, film ini merupakan inspirasi bagi semua orang, termasuk saya sendiri. Ceritanya sangat mengharukan dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga membuat saya menangis tersedu-sedu menontonnya walaupun sudah dua kali saya nonton.
 The artists on the premiere "My Sister's Keeper"

Pesan moral yang disampaikan begitu kuat. Tentang bagaimana kita saling menyayangi anggota keluarga kita, walaupun sedang diterpa masalah. Masalah bukan menjadi batu sandungan bagi keluarga ini, tetapi menyadarkan bahwa mereka harus menjadi semakin kuat dan menerima kenyataan yang ada dengan membuat mereka tetap bahagia di waktu yang sempit.


“Most babies are accidents. Not me. I was engineered. Born to save my sister's life.”
- Anna Fitzgerald -

Kamis, 07 April 2011

My Little Cute Brother

1, 2, 3 and here we go...

I'm introducing you to Yehezkiel Janshen Soewirjo!!
He is my youngest brother, he was 9 months years old when I took this video. hahaha.
Just look how he laughed! Really funny, huh?
hahaha.
Please like and leave some comments :)

XOXO,
kertasdanpensil
Janshen



Minggu, 03 April 2011

Book review : Cerita Dante (Stefani Hid)


Ada satu novel yang bagus menurut saya, hmm sebenarnya saya udah selesai baca sekitar 2 tahun yang lalu, tapi cukup menarik untuk di-review dan direkomendasikan hehehe.
Judulnya Cerita Dante karangan Stefani Hid, tahun 2006. Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang beberapa orang yang dekat dengan penderitaan, depresi, penuh dengan tekanan hidup, dan kesedihan yang mendalam. Mereka digambarkan sebagai sekumpulan orang-orang dalam kerumunan, bagaikan remah-remah dari kue yang besar, dan hidup mereka hanya seterang lampu redup. Masalah yang mereka hadapi juga beragam seperti masalah psikologis yang disebabkan tekanan keluarga, masalah kesehatan yang tidak meninggalkan pilihan hidup apapun, dan tentang memperjuangkan keinginan dalam hidup. Dalam sepenggal kisah mereka ini juga diceritakan bagaimana orang-orang tersebut ingin lepas dari segala penderitaannya dengan satu cara yaitu kematian. Entah dapat kita sebut sebagai cara atau hanya melarikan diri dari kenyataan hidup. Tidak ada orang yang tahu apa yang terjadi setelah kematian menimpa manusia dalam hidup ini. Tetapi tekanan dalam hidup yang begitu besar terus mendorong mereka untuk menggapai sesuatu yang misterius yang kita sebut dengan kematian. Begitulah kira-kira inti dari novel ini.
Alur cerita secara keseluruhan berjalan maju, ada juga beberapa alur yang berjalan mundur saat tokoh mengingat masa lalunya sekilas. Cerita ini disusun berpotong-potong tiap kisah per karakter. Walaupun saat tiba membaca membuat kita harus mengingat adegan terakhir apa yang dialami satu karakter di bab sebelumnya, tetapi gaya bercerita inilah yang membuat pembaca merasa tertantang untuk membacanya terus. Tokoh-tokoh yang diciptakan dalam novel ini juga sangat beragam dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda-beda. Tetapi dengan alur cerita yang dihiasi dengan kebetulan-kebetulan yang natural maka terciptalah pertemuan yang masuk akal diantara tokoh-tokoh sehingga pembaca dapat memahami dengan baik.
Dari segi gaya bahasa yang digunakan Stefani Hid, menurut saya tulisan yang ditulis beliau dapat mendeskripsikan suatu objek dengan sangat nyata dan membuat pembaca serasa menyelami apa yang dirasakan oleh karakter dalam novelnya. Ada beberapa kata asing yang ditulis dalam novel ini, tidak heran karena Stehfani Hid adalah lulusan Sastra Inggris dari Universitas Kristen Petra di Surabaya. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan tidak tergolong berat dan tidak tergolong ringan menurut saya yang membacanya. Tetapi hal-hal tersebut membuat saya suka membacanya, tidak terlalu keras berfikir dan tidak terlalu ringan untuk dibaca. Memang pada dasarnya untuk hal-hal yang kritis berfikir saya lebih senang mendapatinya dalam film ketimbang buku. Selain itu, beliau juga berani bermain dengan imajinasi yang dapat kita lihat dari segi pemikiran tokoh-tokohnya. Ada tokoh yang
Latar yang ditampilkan dalam novel ini sangat nyata menggambarkan bagaimana hiruk pikuk yang terjadi di ibu kota negara kita, yaitu Jakarta. Hal tersebut dapat saya lihat dari segelintir deskripsi suasana yang mengelilingi tokoh dalam cerita. Menurut saya, benar-benar terlihat sangat nyata. Dalam opini pribadi saya, segelintir suasana kota Jakarta ini dapat dijadikan kritik bagi masyarakat setempat dalam merefleksikan diri. Walaupun hanya sedikit menggambarkan soal kota Jakarta tetapi saya sebagai warga kota ini juga mengangguk-angguk membenarkan apa yang ditulis Stefani Hid tentang keadaan kota ini.

Well, selamat membaca semuanya!
Happy reading and get the inspiration! :)

Big-dark wall in my mind

Friday, Feb 12th 2010

Sun raised so shinny today
i got a little nap in Mr. Cipto's car while he was driving me to home.
i felt so dizzy.
i tried to think all happy things to loose this annoyed dizzy feeling, but there was a big wall on my left mind.
uuugh.
really annoyed me.
i don't know what kind a wall that was.
a really big wall.
a really black wall.
i wondered about everything behind that wall.
but i couldn't see anything, even only the top of that wall. so high and dark.
it blocked my eyesight. it was a kind of blackout.
but i didn't dream. I'm pretty sure about that.
i want my mind full of nice thought. happiness. unblocked with any single thing.
i just think what i want to think.
thought like a free bird.
thought just like have a new adventure.

then i opened my eyes.
i found my head still dizzy.
i was still sitting in Mr. Cipto's car.
and oooh...!! i realize it was just a dream..

i felt so ridiculous, I guess I didn't dream in my own dreaming. haha.



little girl,
me.

Sedikit berbagi pengalaman

 by kertasdanpensil on Wednesday, January 6, 2010 at 4:53pm

Rasa yang membuat aku ingin meloncat.
rasa yang membuat aku ingin teriak dan tertawa sesuka ku.
tidak bisa kulakukan, maka tertumpahlah tulisan ini.

rasa sedih dan pedih sejak desember sudah sirna.
bukan air mata kecewa yang mengalir, bukan juga air mata kesakitan.
tapi air mata bahagia, haru, senang, gembira lah yang mewakilkan perasaan di pagi itu.
Senin, 4 Januari 2010.

hadiah tahun baru yang sangat sangat tidak dapat terungkapkan.
hanya sebuah telfon yang kudapat, bukan aku pula yang menerimanya.
tetapi isi dari telfon itu lah yang menggenapi semua janji Tuhan pada diriku!
yang membuat aku semakin percaya dan ingin membagikan rasa ini pada semua orang.

benar-benar ajaib hal ini.
tanpa kuminta.
tanpa kupaksa.
tanpa kurengek.
sudah pasrah dan ikhlas dengan apa yang aku pikirkan sendiri.
tapi Tuhan berkata lain! dan memberi segala yang aku perlu!

tidak ada yang bisa kubalas kepada sang pemberi telfon.
hanya doa kepada Yang Kuasa agar beliau selalu diberi berkat. dan mendapat segala kellimpahan berlipat ganda atas apa yang sudah beliau berikan padaku di pagi itu.


this is my miracle experience!
I'd be glad if you can get some inspirations from me..
:)


"I feel i have fulfill my QUALITY!
so i can receive God's QUANTITY!"



A Lucky Girl,
me.